Hari ini aku menunggu dia, tepat ditempat pertama kali ia memberikan aku sweater biru tua ini.. Jam sudah menunjukkan pukul 13.27 dan ia masih dalam perjalanan menuju kesini.
Aku duduk disamping sebuah ruangan bertuliskan angka 1 berwarna kuning, dimana orang-orang lalu lalang didepanku untuk masuk kedalam. Aku tidak menghiraukannya karena saat ini aku sedang sibuk ngobrol dengan teman lamaku lewat aplikasi pesan di handphoneku.
Teman lamaku, Azmi. Dia adalah orang yg menurut gue cerdas, dan dewasa untuk menghadapi masalah-masalah, namun emang agak 'sotoy' aja.
Sebentar gue perjelas, cerdas dalam hal ini adalah bagaiman dia nyusun strategi dalam ngalahin gue main dota atau RO.. ._.
Dia adalah salah satu teman yg rajin main kekosan gue buat sama-sama ngerjain skripsi, yaaa walaupun ujung-ujungnya kita malah main dota dan bikin rekaman lagu hahaha.. Agak kangen sih ya kalo gue ngebayangin lagi gimana masa-masa kita dulu berjuang bareng.
Doi cerita ama gue kalo dia abis ketemu sama gebetannya di Jogja. Doi sengaja main kesana buat ketemu gebetannya dan minta diajakin jalan-jalan disana. Hal yang gue rasa udah kebiasaan ini anak, ga mau pacaran dulu setelah dia putus dari cewenya yg udh kira-kira 3-4 tahunan bareng sama dia. Gue sempet nanya sama dia kenapa ga lo pacarin aja, toh si cewe itu udh bela-belain foto wisuda bareng sama lo dan keluarga lo juga, dan jawabannya simple, kalem lah ndha, gue mau bebas dulu dan gamau ngiket siapa-siapa dulu.
Entah ya, mungkin sifat cowo itu macem-macem. Gamungkin semuanya sama. Gamungkin semua cowo mengharapkan saat dia kenalan sama cewe baru dan menurut dia cewe itu udh masuk kriteria dia, dia akan langsung nembak cewe itu. Gamungkin semua cowo berpikiran ngapain amat punya cewe, mendingan banyakin HTSan, toh ga bikin pusing, ga bisa seenaknya ngatur-ngatur hidup dia. Gamungkin juga semua cowo berprinsip dia gabutuh pendamping saat ini. Yang dia butuhin adalah ngejar cita-citanya dulu dan gaboleh ada yang gangguin sampe cita-citanya terpenuhi.
Ga banyak yang gue tau tentang sifat-sifat dan sikap cowo dalam menghadapi persoalan cinta, tapi yang pasti, bagi gue, sebisa mungkin munculin sikap ngelindungin itu udah cukup buat seorang cewe nyaman buat dideket lo. Urusan rejeki, nasib, dan lainnya itu hak cewe buat memilih. Apakah dia mau buat ngejalanin sama cowo dengan bonus kekayaannya, jabatannya, tampangnya, atau mempertaruhkan hidupnya dengan mempercayai sifat seorang cowo, yang tanpa kekayaan, jabatan, dan tampangnya.
Pembicaraan gue sama azmi berakhir dengan niat gue nyemplungin dia ke danau Sunter dengan cara menendangnya, Senin besok saat kita sama-sama ketemu disana, dan dia bales mencak-mencak gue dengan bahasa sundanya. Kita tertawa, tertawa seperti saat kita bertemu terakhir kali di upacara sakral, yang bernama Wisuda.
Jam telah menunjukkan pukul 14.37.. Dan aku masih setia sambil tersenyum menunggu kedatangan seorang cewe, yang telah mempercayakan dirinya sepenuhnya kepada seorang cowo...
yang saat ini, tanpa kekayaan, jabatan, dan ketampanan ini..
Terimakasih banyak. Aku ngga akan nyia-nyiain kepercayaan kamu..
Januari 10, 2015
Januari 06, 2015
A Tales from The Servant Jester
"... I walked to the earth, telling the story i've ever had, and hope they never hear my story, because no one could ever believe me..."
"How could the jester comes to the circus, Telling the joke he ever made and force the audience to laugh more than they did before? Yep, he bend the ordinary story to be a spherical wordline that the other people cannot digest it normally. They need an extraordinary digest system to understand the extraordinary sentences.."
Gue bukan tipe orang yang dengan gampangnya menceritakan sesuatu dengan cara yang biasa-biasa aja. Gatau kenapa, mungkin emang pada dasarnya gue diciptakan dengan kemampuan komunikasi yang diatas kemampuan orang-orang, dan sifat yang berbeda pula..
Kalo kata temen-temen gue, gue bisa dengan gampangnya ngeredain kemarahan orang dengan kata-kata yg bikin orang yang marah itu sadar diri, gue bisa dengan gampangnya nyemangatin temen yang lagi ngedrop jadi bangkit lagi, gue bisa nempatin diri gue sendiri diposisi seseorang dan mencoba mainin role hidup dia dengan tujuan buat nyalain semangat dia, gue bisa ngajarin seseorang dengan baik supaya dia bisa berkembang menjadi lebih baik lagi..
Well, kalo lo yg baca ini ngerasa mau muntah, silahkan.. Gue udah duluan kok. :)) iye gue tau, gue jadi agak promosi diri sendiri.. Toh blog ini cuma buat nyeritain tentang diri gue aja hahahaha..
Mungkin kelemahan yang gabisa gue atasin sampe saat ini adalah gue ga tahan dengan memposisikan diri didalam satu grup dimana gue sendiri ga nyaman dengan grup itu, it means, kemampuan adaptasi gue terhadap suatu grup yang berbeda visi dan ketertarikan dengan gue sangat sulit. Itu yang bikin gue jadi orang yang suka nyendiri dipojokan kelas, menunggu gue diajakin main bareng atau diminta bantuan sama temen-temen gue.
Yes, now you could call me as a servant..
Gue bertahan dengan status itu karena selain gue ga terlalu suka dengan keramaian yang berlebih, gue juga bukan tipe yang agak nyerong dari tujuan hidup gue. Gue punya tujuan hidup yang masih dipertahanin sampe sekarang, yaitu bisa berguna bagi orang lain.. And it happened, orang-orang emang ngebutuhin gue disaat mereka butuh bantuan, entah itu masalah pribadi, masalah teknis, masalah mental, sampe ke masalah cinta.. Mudah buat nyari gue, waktu gue kuliah, gue adalah orang yang sering mojok diperpus kampus, diwarnet kampus, dipojokan kantin, dan tentu saja dipojokan kelas. Tapi tetep, mereka lebih suka buat ngedatengin langsung ke kosan gue yang ukurannya 2,5x2,5 meter itu.
Gue orang yang suka banget baca. Apapun yang gue baca bakalan dengan mudah untuk gue inget. Ini mungkin jadi salah satu penguat gue dalam menentukan solusi dan opini apa yang harus gue kasih di tiap-tiap problem yang ada. Jadi emang gue sadarin, kemampuan diri gue ini udah menunjang gue buat ngedongkrak sifat 'servant' gue ini..
Entah kapan gue bakal ngubah status 'servant' menjadi 'king' hahahaha.. Kalo kata 'doi' "Lo itu Leo ndha, tapi karena tempaan lo banyak macemnya, Lo jadi Leo grade KW, bukan Leo grade ORI, atau mungkin belom saatnya lo jadi Grade ORI.." Okay, that was relieve me, until we know when the right time i can be the king..
Salah satu sifat yang paling gue suka dari diri gue sendiri dalam hal komunikasi ini, atau bisa dibilang, kemampuan gue yang telah berkembang paling pesat adalah "A Thousand Masks".
Gue tipe orang yang bisa ngubah sifat gue secara cepat, tergantung siapa lawan bicara gue. Gue bisa tau kapan gue harus bertindak samgat sopan, bertindak konyol, tertawa seadanya, tertawa terbahak-bahak, kapan harus mengikuti emosi, mulai bosan, dan memperlihatkan ketertarikan.. Semua itu gue pelajari dari mulai gue kuliah, dari mulai ngadepin dosen super killer yang jadi pembimbing skripsi gue. Saat itu gue selalu pasang muka pengen tau dan penakut, dan bertindak sangat sopan didepan dia supaya harga diri dia sebagai dosen super killer lebih terangkat dan merasa dihormati.
Sampai presiden BEM kampus, tempat gue menjabat sebagai Wakil Menteri Dalam Negeri di periode ia menjabat, benar-benar merasa sangat menghormati gue karena gue bisa menunjukkan kemampuan gue didepan dia, dengan cara simple, nunjukin omongan gue dengan tindakan.. Apabila gue ngerasa dibutuhin, maka gue akan ngasih hasil yang terbaik. Saat itu ada problem di himpunan gue yang harus segera diselesaikan, atau akan ada ancaman dari pihak Dalam Negeri untuk 'diputihkan'. Saat itu gue gatau apa yang harus gue perbuat, gue cuma menawarkan diri untuk meninggalkan kursi ketua Dies Natalis kampus sementara untuk menyalamatkan Himpunan gue. Gue cuma nginstruksiin semua anggota Himpunan buat bergerak sesuai apa yang gue mau, dan dalam seminggu, masalah tersebut selesai. Temen-temen himpunan gue berhasil nunjukin bahwa kekuatan Himpunan Teknik Manufaktur masih sangat kuat. Presiden BEM salut dengan keberhasilan gue dan gue kembali menjabat menjadi ketua Dies Natalis yang gue tinggalkan sementara dan menyelasaikan apa yang jadi kewajiban gue sebagai ketua.
Selain itu, role terakhir yang gue suka adalah menjadi 'Jester'.. Gue suka memainkan sebuah cerita menjadi lebih menarik buat diceritain. Gue selalu nambahin sedikit bumbu didalam cerita supaya orang yang ngedengerin lebih interest terhadap cerita gue.. Yaa, artinya gue ngebuat sedikit kebengkokan dalam suatu cerita gue. Yang tadinya Straight Story, cerita yang biasa-biasa aja, menjadi Wavy Story, dikasih banyak penyedap di cerita tersebut. Mungkin bisa dibilang 'lebay' sih ya, but hey, it works! Gue bisa menghibur banyak orang dengan hal kayak gini.. Tentu saja dibantu dengan skill "A Thousand Mask" gue, kemampuan ini bisa lebih memperkuat citra cerita lo.
Inilah yang jadi kemampuan gue saat ini, yang masih bisa gue andelin buat ngejalanin hidup gue ini.
Kenapa gue mau-maunya cerita soal diri gue sendiri? Well, first, this is my blog. I can tell everything what i want to write as long as i'm not telling about SARA.
Second, i want to remind myself, who am i.. Dengan gue nulis kayak gini, gue bisa sadar siapa sebenernya gue, gimana orang lain berpendapat tentang gue.
Last, ga semua orang pengen denger apa yang kita omongin.. Kita berusaha buat jadi jester untuk orang-orang yang membutuhkan bantuan kita dalam hal menmperbaiki mental mereka dengan cara berkomunikasi. But remember, those words are created by tongue, and tongue is just a flesh without a bone. Ga ada yang bisa menyaring kata-kata yang tercipta dari lidah kita kecuali diri kita sendiri. Kadang orang ngerasa sakit dengan ucapan-ucapan yang keluar dari mulut seseorang karena jokenya yang menyakitkan. Bukan berarti dia gagal sebagai jester, dia tidak gagal.. Dia hanya menjadi "The Joker Jester",
bukan seperti gue, "The Servant Jester", seorang jester yang hanya berharap bisa berguna bagi orang-orang yang gue anggap penting dalam hidup gue..
Finally, i wanna tell you something (like the older posts), "If you walked to the earth, telling the story you've ever had to those who hurt because of the world pain, please hope they never hear your story because no one could ever believe you. They only want to be remotivated by it.
And if they found the suitable sentences from you, they will tell us:
"Thank you so much, i'm so relieve.. I'm OK now"
It means, in the other side, you're success to create a new hope for them, you're success to remotivate them. But the other side, you're fail to create an honest story.."
"How could the jester comes to the circus, Telling the joke he ever made and force the audience to laugh more than they did before? Yep, he bend the ordinary story to be a spherical wordline that the other people cannot digest it normally. They need an extraordinary digest system to understand the extraordinary sentences.."
Gue bukan tipe orang yang dengan gampangnya menceritakan sesuatu dengan cara yang biasa-biasa aja. Gatau kenapa, mungkin emang pada dasarnya gue diciptakan dengan kemampuan komunikasi yang diatas kemampuan orang-orang, dan sifat yang berbeda pula..
Kalo kata temen-temen gue, gue bisa dengan gampangnya ngeredain kemarahan orang dengan kata-kata yg bikin orang yang marah itu sadar diri, gue bisa dengan gampangnya nyemangatin temen yang lagi ngedrop jadi bangkit lagi, gue bisa nempatin diri gue sendiri diposisi seseorang dan mencoba mainin role hidup dia dengan tujuan buat nyalain semangat dia, gue bisa ngajarin seseorang dengan baik supaya dia bisa berkembang menjadi lebih baik lagi..
Well, kalo lo yg baca ini ngerasa mau muntah, silahkan.. Gue udah duluan kok. :)) iye gue tau, gue jadi agak promosi diri sendiri.. Toh blog ini cuma buat nyeritain tentang diri gue aja hahahaha..
Mungkin kelemahan yang gabisa gue atasin sampe saat ini adalah gue ga tahan dengan memposisikan diri didalam satu grup dimana gue sendiri ga nyaman dengan grup itu, it means, kemampuan adaptasi gue terhadap suatu grup yang berbeda visi dan ketertarikan dengan gue sangat sulit. Itu yang bikin gue jadi orang yang suka nyendiri dipojokan kelas, menunggu gue diajakin main bareng atau diminta bantuan sama temen-temen gue.
Yes, now you could call me as a servant..
Gue bertahan dengan status itu karena selain gue ga terlalu suka dengan keramaian yang berlebih, gue juga bukan tipe yang agak nyerong dari tujuan hidup gue. Gue punya tujuan hidup yang masih dipertahanin sampe sekarang, yaitu bisa berguna bagi orang lain.. And it happened, orang-orang emang ngebutuhin gue disaat mereka butuh bantuan, entah itu masalah pribadi, masalah teknis, masalah mental, sampe ke masalah cinta.. Mudah buat nyari gue, waktu gue kuliah, gue adalah orang yang sering mojok diperpus kampus, diwarnet kampus, dipojokan kantin, dan tentu saja dipojokan kelas. Tapi tetep, mereka lebih suka buat ngedatengin langsung ke kosan gue yang ukurannya 2,5x2,5 meter itu.
Gue orang yang suka banget baca. Apapun yang gue baca bakalan dengan mudah untuk gue inget. Ini mungkin jadi salah satu penguat gue dalam menentukan solusi dan opini apa yang harus gue kasih di tiap-tiap problem yang ada. Jadi emang gue sadarin, kemampuan diri gue ini udah menunjang gue buat ngedongkrak sifat 'servant' gue ini..
Entah kapan gue bakal ngubah status 'servant' menjadi 'king' hahahaha.. Kalo kata 'doi' "Lo itu Leo ndha, tapi karena tempaan lo banyak macemnya, Lo jadi Leo grade KW, bukan Leo grade ORI, atau mungkin belom saatnya lo jadi Grade ORI.." Okay, that was relieve me, until we know when the right time i can be the king..
Salah satu sifat yang paling gue suka dari diri gue sendiri dalam hal komunikasi ini, atau bisa dibilang, kemampuan gue yang telah berkembang paling pesat adalah "A Thousand Masks".
Gue tipe orang yang bisa ngubah sifat gue secara cepat, tergantung siapa lawan bicara gue. Gue bisa tau kapan gue harus bertindak samgat sopan, bertindak konyol, tertawa seadanya, tertawa terbahak-bahak, kapan harus mengikuti emosi, mulai bosan, dan memperlihatkan ketertarikan.. Semua itu gue pelajari dari mulai gue kuliah, dari mulai ngadepin dosen super killer yang jadi pembimbing skripsi gue. Saat itu gue selalu pasang muka pengen tau dan penakut, dan bertindak sangat sopan didepan dia supaya harga diri dia sebagai dosen super killer lebih terangkat dan merasa dihormati.
Sampai presiden BEM kampus, tempat gue menjabat sebagai Wakil Menteri Dalam Negeri di periode ia menjabat, benar-benar merasa sangat menghormati gue karena gue bisa menunjukkan kemampuan gue didepan dia, dengan cara simple, nunjukin omongan gue dengan tindakan.. Apabila gue ngerasa dibutuhin, maka gue akan ngasih hasil yang terbaik. Saat itu ada problem di himpunan gue yang harus segera diselesaikan, atau akan ada ancaman dari pihak Dalam Negeri untuk 'diputihkan'. Saat itu gue gatau apa yang harus gue perbuat, gue cuma menawarkan diri untuk meninggalkan kursi ketua Dies Natalis kampus sementara untuk menyalamatkan Himpunan gue. Gue cuma nginstruksiin semua anggota Himpunan buat bergerak sesuai apa yang gue mau, dan dalam seminggu, masalah tersebut selesai. Temen-temen himpunan gue berhasil nunjukin bahwa kekuatan Himpunan Teknik Manufaktur masih sangat kuat. Presiden BEM salut dengan keberhasilan gue dan gue kembali menjabat menjadi ketua Dies Natalis yang gue tinggalkan sementara dan menyelasaikan apa yang jadi kewajiban gue sebagai ketua.
Selain itu, role terakhir yang gue suka adalah menjadi 'Jester'.. Gue suka memainkan sebuah cerita menjadi lebih menarik buat diceritain. Gue selalu nambahin sedikit bumbu didalam cerita supaya orang yang ngedengerin lebih interest terhadap cerita gue.. Yaa, artinya gue ngebuat sedikit kebengkokan dalam suatu cerita gue. Yang tadinya Straight Story, cerita yang biasa-biasa aja, menjadi Wavy Story, dikasih banyak penyedap di cerita tersebut. Mungkin bisa dibilang 'lebay' sih ya, but hey, it works! Gue bisa menghibur banyak orang dengan hal kayak gini.. Tentu saja dibantu dengan skill "A Thousand Mask" gue, kemampuan ini bisa lebih memperkuat citra cerita lo.
Inilah yang jadi kemampuan gue saat ini, yang masih bisa gue andelin buat ngejalanin hidup gue ini.
Kenapa gue mau-maunya cerita soal diri gue sendiri? Well, first, this is my blog. I can tell everything what i want to write as long as i'm not telling about SARA.
Second, i want to remind myself, who am i.. Dengan gue nulis kayak gini, gue bisa sadar siapa sebenernya gue, gimana orang lain berpendapat tentang gue.
Last, ga semua orang pengen denger apa yang kita omongin.. Kita berusaha buat jadi jester untuk orang-orang yang membutuhkan bantuan kita dalam hal menmperbaiki mental mereka dengan cara berkomunikasi. But remember, those words are created by tongue, and tongue is just a flesh without a bone. Ga ada yang bisa menyaring kata-kata yang tercipta dari lidah kita kecuali diri kita sendiri. Kadang orang ngerasa sakit dengan ucapan-ucapan yang keluar dari mulut seseorang karena jokenya yang menyakitkan. Bukan berarti dia gagal sebagai jester, dia tidak gagal.. Dia hanya menjadi "The Joker Jester",
bukan seperti gue, "The Servant Jester", seorang jester yang hanya berharap bisa berguna bagi orang-orang yang gue anggap penting dalam hidup gue..
Finally, i wanna tell you something (like the older posts), "If you walked to the earth, telling the story you've ever had to those who hurt because of the world pain, please hope they never hear your story because no one could ever believe you. They only want to be remotivated by it.
And if they found the suitable sentences from you, they will tell us:
"Thank you so much, i'm so relieve.. I'm OK now"
It means, in the other side, you're success to create a new hope for them, you're success to remotivate them. But the other side, you're fail to create an honest story.."
Langganan:
Postingan (Atom)