Roda. Salah satu alat yang paling revolusioner dalam kehidupan manusia, dimana ia bisa berjalan dengan cara digelindingkan. Alat ini sudah dikenal dari zaman pemerintahan Pharaoh menjabat sebagai raja Mesir dan dipercaya sebagai alat bantu konstruksi pembuatan patung Sphinx yang ada di Mesir.
Pada zaman itu, roda menjalankan perannya sebagai alat untuk mentransportasikan bahan-bahan baku pembuatan patung-patung tersebut dengan cara bahan-bahannya dinaikan keatas sebuah batu berbentuk persegi yang dibawahnya terdapat lagi batu berbentuk silindris. Dengan cara itulah mereka bisa dengan mudah membawa bahan-bahan pembuat patung tersebut yang beratnya sudah tidak mungkin diangkat oleh tenaga manusia.
Kini, revolusi roda sebagai alat transportasi dapat dilihat di berbagai macam aplikasi. Hanya saja, bentuk dan material yang digunakan sudah berubah total, dari yang semula menggunakan batu berbentuk silindris sekarang menggunakan karet yang melapisi kerangka roda. Semua transportasi darat menggunakan roda agar bisa berjalan. Dari mulai gerobak hingga truk, dan yang membedakan jenis-jenis roda ini bemacam-macam. Mulai dari material karetnya, besar kecilnya diameter dan lebar roda, sampai alur-alur pada karet roda (diperuntukkan untuk berbagai macam kondisi jalanan).
Roda itu unik. Ya, mereka hanya menggelinding. Konsepnya jelas, roda bergelinding karena adanya gaya gesekan antara roda dengan landasannya dimana salah satu dari dua hal tersebut sudah diberikan gaya normal dan arah. Sehingga bisa dibilang, gaya yang berputar pada roda adalah momen torsi. Semakin kencang putaran pada roda dan semakin besar ujuran diameter roda yang diputar, maka torsinya akan meningkat. Sebagai percobaan, coba kalian putar sebuah roda kecil dan roda besar kemudian berikan gaya putar yang sama besar. Lalu dengan tiba-tiba, hentikan laju putaran tersebut. Mana yang sulit dihentikan? Kalian yang awam pun pasti akan menjawab roda yang besar. Saat kalian mencoba menghentikan putaran pada roda besar, momen torsi yang dihasilkan dari putaran tersebut akan berusaha terus berputar dan menyebabkan kalian terpental. Bandingkan dengan roda kecil, dengan hanya sentuhan kecil, maka roda bisa berhenti dengan mudah.
Sekarang kita masukan konsep roda tersebut dengan filosofi kehidupan. Kita bisa bercermin pada roda yang besar. Diaaat kita memutarkan roda tersebut, maka apapun yang menghalanginya akan dengan mudah terpental. Butuh energi ekstra kuat untuk bisa mengerem keinginan si roda besar agar bisa berhenti dari tujuannya.
Apakah kalian pikir, keinginan kalian sudah cukup besar untuk bisa mencapai yang kalian inginkan? Sudah cukup kuatkah torsi kalian untuk mementalkan ucapan dan cacian orang lain terhadap kalian?
Memang, untuk menjadi roda yang besar, dibutuhkan usaha yang sangat besar pula. Karena kita tahu, semakin besar diameter roda, maka kelilingnya pun semakin panjang. Disaat kita berkomitmen untuk menjadi si roda besar, berarti kita sudah siap untuk menempuh jarak yang jauh dan mendakinya agar bisa mencapai puncak dari sebuah roda. Dan apabila kita sudah berhasil mencapai puncak dari si roda besar itu, bersiaplah untuk terjun bebas dari jarak yang sangat tinggi juga menuju kebawah.
Berat.. Memang berat banget. Butuh energi yang kuat supaya bisa jadi si roda besar.
Kadang seorang daydreamer dengan golongan darah AB macam gue juga berpikir "roda besar? Kenapa ga jadi roda kecil aja? Menyusahkan saja.."
Tapi, mau sampe kapan jadi roda kecil? Sampe kapan kalian terus tertahan putarannya? Sampe kapan kalian terbawa lingkungan yang bisa menghentikan laju roda kalian?
Udah siap buat jadi si roda besar yang akan membawa tubuh kalian ke tujuan akhir kalian sebagai manusia? Atau tetap bertahan dengan ego kalian untuk jadi si roda kecil? Tentukan pilihan kalian sekarang. Manusia itu ibarat hanya jumlah hari. Disaat porsi hari kalian habis, ya matilah kalian.. Berhentilah mesin penggerak kalian..
"Egoism like a nail that you cannot count pierced your wheel, and you want to fix your wheel without touching. You ask a mechanic to fix your wheel, then you pay him with your nails while you drive away leaving your mechanic"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar