Beranda

Februari 18, 2015

Thank you Mr. Thinking Out Loud

".... Maybe, we found love right where we are. Baby, we found love right where we are. And, we found love right where we are..."

Misteri. Ga ada yang tau gimana caranya seseorang bisa dengan mudahnya jatuh cinta. Semuanya terjadi begitu saja, sama seperti bagaimana konsep hati bisa berubah rasa dengan cepat.

Semuanya terjadi begitu saja. Dimulai dari sebuah pembicaraan sederhana kita di path talk, membicarakan apa nama angkot yang bisa membawanya hingga sampai tujuan tempat ia tuju, bagaimana spelling yang tepat dari sebuah kata "Cicaheum", bagaimana dia menceritakan soal temannya yang sudah lama mengejar-ngejar seorang pria dan akan bertemu pertama kalinya nanti saat di bandung.

Kemudian kita berlanjut ngobrol di aplikasi yang berbeda, yaitu Line. Dan seperti kebanyakan orang-orang menggunakan aplikasi Line, kita melakukan perang stiker  hingga titik darah penghabisan (dalam hal ini, sampe stiker yang kita punya habis dikeluarkan), membicarakan bagaimana rencana ia untuk pergi ke bandung, hingga akhirnya, entah kenapa, saat itu, gue malah ingin ikut ke bandung.. Entahlah, mungkin bandung punya daya tarik untuk seseorang yang sudah menetap hampir 5 tahun disana.. Ya, rasanya tidak pernah bosan-bosan gue memandang langit bandung dari dasar tanah basah bekas guyuran hujan dan diselimuti suhu dingin yang bisa menyayat isi didalam dada ini.

Atau mungkin, dialah yang memiliki daya tarik..

Di bandung kita melakukan banyak hal, dari mulai jalan-jalan, hingga naik kuda. Gue yang sudah terbiasa dengan hal-hal di bandung bisa dapat menolong mereka (dia, dan temannya; dan gebetan temannya) untuk berkomunikasi dengan masyarakat sekitar, mulai dari nanya-nanya jalan sampe beli makanan enak (yang akhirnya jadi perdebatan penting dan tidak berkesudahan). Semua berjalan dengan baik. Gue ga ngerasa ada beban selama perjalanan, justru gue seneng banget karena bisa kembali ke bandung lagi. Gue bisa ngerasain lagi hujan dibandung, dan bagaimana perasaan menyenangkan yang membuat dada bergetar tatkala melihat kampus tercinta beserta jalanan menanjak depan kampus yang selalu gue lalui ketika harus mencari makan. Semuanya begitu menyenangkan, semua memori kembali terputar diotak, dimana ketakutan dan tekanan terbesar hanya sebatas UAS dan laporan praktikum.

Dan juga, mungkin kehadiran dia saat ini, yang menemaniku dikota yang kucintai ini.

Selanjutnya kita berdua melalui hari-hari biasa. Ya, hari-nya yang biasa saja, namun tidak dengan hati kita. Entah kenapa, mungkin gue yang excited buat ngajakin jalan bersamanya untuk sekedar nonton film dari sebuah band yang sangat gue suka sampai sekedar datang ke festival Jejepangan lagi setelah sekian lama gue absen dari banyak event. Gue masih inget banget, gimana kita kejebak hujan ditempat berbeda tapi sama-sama kebasahan dan saling meminta maaf, gimana kita nyelesain sebuah teka-teki silang sambil dengerin lagu-lagu yang ga jelas dari playlist gue, sampe dia ngeluarin sebatang kitkat dan sebungkus (atau 5 bungkus) coki-coki yang emang kesukaan gue banget untuk sekedar ngemil dikelas waktu gue kuliah dulu.

Semuanya sederhana. Sangat sederhana, tapi bermakna luar biasa. Sangat sederhana, tapi tidak Biasa Saja. Tidak seperti yang dikatakan lagu Efek Rumah Kaca - Jatuh Cinta Itu Biasa Saja, karena gue menolak hal yang biasa-biasa aja, walau gue ngerti maksud filosofi lagu ini jangan berlebihan mencintai seseorang. Tapi kata 'berbeda' juga bisa mewakili kalimat "tidak biasa saja" kan? Kita punya akal dan pikiran untuk membuat sebuah cerita hidup kita yang berbeda dan lebih baik, dengan tidak 'berlebihan' dan tentunya tidak 'biasa-biasa saja' bukan? Cinta bukan hal yang rumit kalau keduanya benar-benar saling mencintai apa adanya tanpa ada yang ditutup-tutupi. Semuanya akan baik-baik saja selama dua insan tersebut saling mengerti kondisi masing-masing tanpa memberikan tekanan atau paksaan dalam menjalani hubungan.

Semua begitu sederhana. Sesederhana kita bisa begitu saja jatuh cinta dengan seseorang. Tidak dengan cara yang "biasa saja"..

Saat ini gue gabisa berhenti dengerin lagunya Ed Sheeran - Thinking Out Loud. Di lagu ini gue baru sadar gimana seseorang bisa dengan gampangnya jatuh cinta. Tapi bukan disaat ada keterpaksaan. Lagu ini ngejelasin bahwa si cowo berpikir akan menemukan perempuan yang bener-bener tepat buat dia. Dan dia akhirnya menemukannya, disuatu tempat yang tepat. Sangat-sangat tepat.

Disaat mereka sudah sama-sama dewasa, mengerti arti kepercayaan, kebersamaan, dan pengertian.

Dan gue percaya,
This is the time. This is the right time.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar